Sponsored Links
Sekilas tentang LPDP
Program beasiswa LPDP bertujuan untuk mencetak pemimpin dan
profesional untuk menjadi lokomotif kemajuan Indonesia di masa depan. Ada
beberapa jenis Beasiswa Pendidikan LPDP antara lain Beasiswa Magister Doktor,
Beasiswa Tesis Disertasi, Beasiswa Spesialis Kedokteran, Beasiswa Afirmasi, dan
Presidential Scholarship. Prioritas bidang keilmuan LPDP mencakup Teknik,
Sains, Pertanian, Kedokteran/Kesehatan, Akuntansi/Keuangan, Hukum, Pendidikan,
Agama, Ekonomi, Pendidikan, Sosial, dan Budaya/Bahasa. Adapun tema prioritas
meliputi Kemaritiman, Perikanan, Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Teknologi
Transportasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Teknologi Kedokteran dan Kesehatan, Hukum Bisnis Internasional,
Keperawatan, Industri Kreatif, Manajemen Pendidikan, Lingkungan Hidup, dan
Ekonomi/Keuangan Syariah.
Beasiswa LPDP dibuka sepanjang tahun dengan 4 kali seleksi
yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Pendaftaran harus
dilakukan minimal 6 bulan sebelum rencana perkuliahan. Adapun pendaftaran
dilakukan secara online melalui website di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id.
Benefit Alumni Peneriman Beasiswa LPDP
Saya merekomendasikan beasiswa LPDP karena benefitnya tidak
hanya dirasakan selama menjadi awardee (istilah untuk para penerima beasiswa
LPDP) namun alumni (penerima beasiswa LPDP yang sudah selesai kuliah) tetap
mendapatkan benefitnya. Diantaranya adalah 1) beasiswa lanjutan, bagi program
magister bisa langsung lanjut S3 dengan beasiswa dari LPDP tanpa perlu
mengikuti seleksi lagi, 2) memiliki hak sebagai prioritas
penerima program hibah penulisan buku, 3)memiliki
hak sebagai prioritas penerima program hibah penelitian dari LPDP, 4) memiliki hak sebagai prioritas penerima
program pendanaan seminar/training nasional ataupun internasional, 5) jaringan alumni, jaringan ini dikelola
oleh Mata Garuda yang merupakan organisasi ikatan alumni awardee LPDP (www.matagaruda.co.id).
Persyaratan Pendaftaran LPDP (berlaku mulai April 2015)
1) harus WNI tentunya. 2) Batas usia adalah < 35 tahun (S2)
dan < 40 tahun (S3). 3) Sudah memiliki unconditional LoA ATAU IPK terakhir untuk > 3,0 (S2) dan >
3,25 (S3); punya skor TOEFLITP
500, IELTS 6.0, atau iBT 65 untuk Dalam Negeri dan TOEFL ITP 550, IELTS 6.5,
atau iBT 79 untuk Luar Negeri. Jadi bagi yang punya IPK dan skor TOEFL dibawah
standar tidak perlu khawatir asalkan sudah punya unconditional LoA. 4) Menulis essay (500-700 kata) dengan
tema “Kontribusiku bagi Indonesia
(yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk
maysrakat/lembaga/instansi/profesi komunitas saya)” dan “Sukes
Terbesar dalam Hidupku” 5) surat keterangan sehat dari RS
Pemerintah dan SKCK dari kepolisian, 6) rencana studi untuk S2 dan ringkasan
proposal penelitian untuk S3, 7) dan univ. yang dituju harus masuk list
LPDP.
Proses Seleksi
Ada dua tahapan proses seleksi, yaitu tahap I seleksi
administrasi dan tahap II on
the spot essay writing, seleksi
wawancara, dan LGD (Leaderless Grup Discussion). Next, ada pre departure atau sering disebut Program
Kepemimpinan (PK) yang wajib diikuti setelah dinyatakan lolos seleksi tahap I
dan II.
Seleksi Tahap I à Administrasi
Administrasi yang harus dipenuhi adalah yang disebutkan di requirements di atas.
CV, diisi
online di website LPDP. Yang harus diperhatikan adalah dokumen-dokumen
pendukung untuk pengisian CV karena diminta untuk melampirkan scan ijazah,
study plan, essay, LoA, transkrip nilai, sertifikat TOEFL, dan surat
rekomendasi. Semua dokumen di attach dalam bentuk pdf. Kemudian dalam
pengisian CV ada dimana kita diminta menyebutkan pengalaman training, seminar,
etc. dan kolom yang harus diisi salah satunya menyebutkan tanggal pelaksanaan.
So jika ada sertifikat akan lebih mudah melihat tanggal pelaksaannya. Format CV
sewaktu-waktu bisa berubah.
Unconditional LoA. Bagaimana cara
mendapatkan LoA (Letter of Acceptance)? Apply ke Universitas, penuhi
requirementsnya atau ikutin ujiannya kalau lulus dapat deh LoA. LoA ada dua
jenis,conditional LoA dan unconditional LoA. Conditional
LoA diperoleh jika diterima di Univ tapi lulus bersyarat, misalnya karena skor
TEOFL kurang. Sedangkan Unconditional LoA diperoleh jika diterima di Univ tanpa
syarat. Jadi, dipastikan saat apply ke Universitas bisa dapat unconditional LoA.
TOEFL/IELTS, jika belum punya
unconditional LoA maka skor TOEFL/IELTS harus memenuhi syarat LPDP. Kalau belum
memenuhi syarat saran saya tidak perlu apply dulu, karena kalaupun lolos
seleksi dokumen belum tentu lolos ditahap berikutnya. Kamu bisa mencari cara
paling efektif untuk meningkatkan skor TOEFL/IELTS. Saya belajar TOEFL secara
otodidak, saya beli buku-buku TOEFL, hunting soft file nya dari teman-teman, dipelajari
dan berlatih sendiri. Tantangannya butuh tekad yang kuat kalau mau belajar
sendiri. Jika punya uang lebih bisa ambil course.
Studi plan yang saya buat memaparkan alasan lanjut
studi, alasan pemilihan univ dan program studi, rencana tema penelitian, dan
rencana setelah studi S2 selesai. Tips dalam pembuatan studi plan,1) dibuat seefektif dan seefisien mungkin
(maksimal 2 halaman) 2) tonjolkan kontribusinya, baik dalam
perencanaan tema penelitian ataupun rencana setelah studi. Pemilihan jurusan
tidak harus linier, namun harus dipaparkan dengan jelas alasan pemilihan
jurusan tersebut sehingga dapat meyakinkan reviewer bahwa pilihan tersebut
memang layak. Program studi yang saya ambil tidak linier, S1 saya Kimia
sedangkan S2 Magister Manajemen Agribisnis. Di wawancara, studi plan ini banyak
ditanyakan. So dikuasai study plannya!
Essay di
seleksi thn 2013 yang dibuat hanya 1, mulai tahun 2015 ada 2 essay. Saya
memilih tema “Peranku bagi Indonesia”. Essay yang saya dibuat dikembangkan dari rencana penelitian. Fokuskan pada inti
permasalahan dan berikan solusinya, pastikan kita dapat berperan dalam solusi
tersebut. Saya yakin ini akan menjadi point plus dari essai dan studi plan yang
dibuat. Kedua tema essay yang disyaratkan LPDP menurut saya bukan tema yang
sulit. Kita bisa cerita case atau pengalaman kontribusi kita di
masyarakat/organisasi/tempat kerja yang ternyata punya significant effect untukcommunity tersebut. Intinya kita diminta
bercerita “udah ngapain aja sih selama ini?” “apa sih yang sudah kita raih?”
sekecil apapun dan kontribusi di manapun, ya itulah kontribusi kita buat
Indonesia. Trus makna sukses itu relatif, tidak melulu prestasi akademik, achievement, atau sejenisnya. Saya merasa
sukses jika bisa membuat orang lain bahagia. Tolak ukurnya bisa beda pada
setiap orang. So, kamu yang lebih tahu apa ukuran sukses menurutmu. Yang
dokumennya bagus, based on cerita-cerita, rata-rata saat
wawancara juga santai. Sepertinya memang sudah ada screening bagi yang dokumennya bagus.
Intinya kualitas dokumen terutama CV, essai, study plan atau reserach plan sangat mendukung tahap
selanjutnya. Contoh essai dapat dilihat disini.
Surat rekomendasi dibuat oleh satu orang,
diutamakan atasan atau dosen atau tokoh masyarakat yang dekat dan tahu potensi
kita. Surat rekomendasi saya dibuat oleh salah satu sensei di MITI. Beliau
membawahi sektor privat dan industri dimana saya saat itu menjadi salah satu
koordinator programnya. Content surat rekomendasi atas permintaan
sensei, saya buat sendiri beliau tinggal tanda tangan. Pernah minta surat
rekomendasi ke dosen untuk beasiswa lain juga disuruh buat content sendiri. Tapi pernah juga
keseluruhannya dibuat oleh dosen. Intinya kita ikuti aja permintaan dari
pemberi rekomendasi. So, mintalah surat rekomendasi ke orang yang dekat/kenal
baik sama kita agar dipermudah. Format surat rekomendasi bisa didownload di website
LPDP.
After Submit
Untuk yang lolos seleksi administrasi akan ada pemberitahuan
resmi lewat email dari LPDP. Begitupun untuk informasi tahap selanjutnya
pemberitahuan resmi akan dilakukan lewat email. So, setelah submit dokumen,
harus lebih intens buka email. Jika aktivitas emailmu padat, saran saya buatlah
email baru khusus untuk LPDP karena jika lolos seleksi, email tersebut akan
terus digunakan sebagai sarana komunikasi dengan LPDP dan seluruh awardee.
Sebaiknya gunakan account gmail, karena fitur individual email
dan grupnya lebih nyaman. Gmail juga dapat memfilter secara otomatis antara
individual email, miling list, social network, ataupun promo. Jadi email-email
yang tidak penting akan terpilah otomatis.
Seleksi Tahap II
On the spot essay writing, tes ini baru untuk
angkatan 2015, jaman saya seleksi belum ada. Sebagai gambaran, saya share
pengalaman awardee LPDP lain yang mengikuti tes ini. Saat tes masing-masing peserta
diberikan 2 artikel mengenai issue-issue terkini di Indonesia, kemudian diminta
menjawab pertanyaan yang ada di bagian bawah artikel tersebut dalam
bentuk essay. Yang membuat test essay ini istimewa adalah waktu yang diberikan
untuk mengerjakan essay tersebut. Hanya 15 menit untuk membaca 1 artikel sekaligus
membuat essay-nya. Padahal artikelnya panjang sekali. Selesai dengan essay
untuk artikel pertama, peserta diberikan artikel kedua dan harus
menyelesaikannya juga hanya dalam waktu 15 menit. Saat itu artikel yang
diberikan mengenai system pendidikan di Indonesia dan tentang system
presidensial di Indonesia. So, persiapkan diri untuk selalu update info-info
terkini yang sedang hangat (Fissilmi Hamida, University of Brisbol UK, Awardee
LPDP PK 24).
Wawancara,
untuk persiapan wawancara saya membuat daftar pertanyaan dari studi plan, yang
diprediksi akan ditanyakan penguji, dan ternyata prediksi saya tepat. Pastikan
jadwal wawancara kita dengan benar dan meskipun dapat jadwal siang atau sore
sebaiknya ready sejak pagi karena pengalaman saya
wawancara beasiswa, jadwal selalu maju dan pemberitahuan panitia selalu
mendadak. Kalo kita belum siap akan membuat panik dan nervous. Saat hari pastikan
tampil PD dengan aksesoris ataupun pakaian yang kita pakai, ini membantu kita
lebih nyaman.
Tips wawancara. Yang terutama adalah
jangan gugup, perbanyak dzikir dan do’a robithoh :). Saat masuk ruangan, jabat
tangan para interviewer satu per satu secara urut. Satu penguji laki-laki tentu
tidak saya jabat tangannya, hanya merapatkan tangan didada dan alhamdulillah beliau
paham. Kalau grogi saat jabat tangan akan ketahuan dari tangan yang dingin atau
gemetar. Dan entah gimana caranya, buatlah mereka tertarik dengan kita, yang
ini gampang-gampang susah. Kedua, saat berbicara dengan penguji jangan
menunduk, tataplah mereka. Posisikan duduk serileks mungkin, tidak tegang namun
tidak over gerak juga.
Wawancara saya berlangsung santai sampai 45 menit, but sure tidak terasa kalau selama itu. Lucunya
dipertengahan wawancara penguji baru ingat bahwa saya belum memperkenalkan
diri. Kata psikolog yang mewawancara saya karena saking tertariknya kepada saya
jadinya saat masuk langsung ngobrol ngalor ngidul hehe...Interviewernya ada 3
orang, 2 dosen ahli dan 1 psikolog. Masing-masing interviewer punya pertanyaan
khusus. Ada yang fokus bertanya tentang kehidupan pribadi, study, dan
pertanyaan umum. Pertanyaan pribadi ini diajukan oleh psikolog, mereka bertugas
untuk menggali potensi-potensi kepemimpinan calon penerima beasiswa. 1) Psikolog bertanya seputar keluarga,
aktivitas organisasi, motivasi study, dll. 2) Penguji kedua fokus menanyakan tentang
studi plan, terutama alasan pemilihan jurusan saya yang tidak linier, hubungan
dengan prodi sebelumnya? Alasan lanjut study dan rencana setelah study? Saya
juga diberikan sebuah studi kasus dan diminta pendapat dan solusinya.
Alhamdulillah semua bisa saya jawab dengan baik. Tips untuk memberikan jawaban:
jujur, sederhana, realistis, logis, dan aplikatif :). 3) Penguji ketiga fokus pada pengetahuan
umum. Saya ditanya tentang relevansi pancasila saat ini (nah yang ini lucu
karena saya lupa isi pancasila sampai ditertawakan interviewer dan disuruh
ngulang pelajaran SMP hehe...), tapi saya berikan alasan bahwa saya lupa karena
saya tidak menghafalnya tapi saya mengamalkannya :D. Saya bilang lebih penting
pengamalan daripada teori hehe.. ini sebenarnya hanya bela diri aja karena saya
lupa, tapi jawaban saya malah dapat dukungan dari penguji lain ^__^. Saya juga
ditanya tentang NII, Syi’ah VS Sunni, relevansi jika saat ini ideologi
Indonesia diganti dengan Islam, diminta menganalisis beberapa kerusuhan yang
melibatkan SARA, dll. Mungkin karena jilbab saya gede kali ya jadi pertanyaannya
menguji saya apakah Islam ekstrimis atau moderat hehe... Untuk penguji ketiga
ini saya jawab apa adanya karena memang saya tidak banyak tahu tentang hal-hal
yang ditanyakan tersebut. Akhirnya beliau yang membantu menjelaskan :).
Terakhir, selesai wawancara jangan lupa beri kata penutup
minimal ucapan terimakasih karena mereka sudah memberikan pengalaman berharga
atas materi wawancara hari itu. Dan sebelum keluar jabat tangannya lagi. Saya
lupa cara penilaiannya, yang jelas porsi nilai tertinggi katanya diberikan oleh
psikolog. Selesai deh wawancaranya. Sampai tahap ini perkuat doa robithoh kita
sambil bayangkan wajah-wajah para pengujinya. Minta Allah melembutkan hati
mereka agar memberikan rekomendasi beasiswa untuk kita. Sebab keputusan kita
lolos atau nggak dalam seleksi wawancara ada ditangan para penguji. Sebelum
saya keluar ruangan, para penguji juga menekankan bahwa ikhtiar saya
selanjutnya adalah do’a.
LGD (Leaderless Grup Discussion), di tahun 2013 juga belum
ada tes ini. Jadi untuk sekedar gambaran saya share pengalaman awardee lain.
Peserta dibagi dalam kelompok kecil 8-9 orang dengan 2 orang penilai
(psikolog). Peserta diberikan sebuah tema untuk didiskusikan selama 45 menit, 5
menit untuk membaca artikel dan 40 menit untuk berdiskusi. Peserta berdiskusi
bebas tanpa intervensi dari tim penilai. Tips dalam LGD adalah jangan terlalu
pasif, jangan terlalu mendominasi, jangan menyela pembicaraan orang lain atau
dengan kata lain hormati orang yang sedang berbicara. Hal penting untuk
persiapan LGD adalah menguasai materinya. Dengan menguasai materi tentu kita
akan lebih PD berdiskusi. Masalahnya adalah tema materi diberikan tepat saat
LGD. So, sebelum tes ini harus banyak membaca berita atau isu-isu aktual.
Gambaran materi LGD seperti isu tentang ujian nasional, kurikulum 2013, UU
Minerba, hukuman mati untuk terpidana koruptor, HIV-AIDS, Papua, KPK vs Polri,
dan kebijakan penghapusan tiket murah pesawat.
Program Kepemimpinan (PK)
Ini sesi yang paling menguras pikiran, tenaga, emosi,
kesabaran, etc deh campur aduk. tapi seruu...bangets :D. katanya alumni-alumni
PK sebelumnya, ini adalah program yang sangat berkesan tapi tidak untuk
diulangi hehehe.... Agendanya ada seminar, akademi militer, naik gunung,
kesenian, lomba social competitive, nonton film, makan-makan, diskusi, foto-foto
hehe....etc. Pokoknya seru deh.
Tujuan PK adalah untuk menyamakan visi misi antara LPDP
dengan awardee. Dalam kegiatan ini ditekankan bahwa mahasiswa yang kuliah di
luar negeri harus pulang ke Indonesia dan berkontribusi untuk Indonesia.
Program pengayaan ini dilaksanakan selama 10 hari (sepertinya sekarang waktunya
lebih pendek) dan merupakan program wajib. Biaya transport PP ditanggung oleh peserta,
LPDP hanya memfasilitasi akomodasi selama pelatihan. Apakah program pengayaan
ada sistem gugur? Ya karena masih merupakan proses seleksi. Sistem gugur
dikenakan kepada peserta yang tidak mengikuti pengayaan dan peserta yang
dinilai tidak memiliki integritas. Seperti apa penilaian integritas itu sayapun
kurang paham, yang jelas ada tim yang bertugas menilai peserta selama PK.
Jika gagal PK apakah masih bisa mendaftar? Inilah uniknya
LPDP. Jika sudah gagal di tahap PK maka selamanya tidak bisa mendaftar lagi
karena katanya sudah diblacklist. Sedangkan jika gagal di tahap I atau II bisa
mendaftar lagi. Saya kira ini bukan untuk mempersulit calon awardee tapi
menunjukkan bahwa LPDP memang komitmen hanya akan menjaring putra-putri terbaik
Indonesia sebagai awardeenya.
Sudah dapat kan gambaran mengikuti seleksi beasiswa LPDP.
Rezeki, termasuk beasiswa, Allah yang mengatur. Jadi untuk meraihnya perlu
dengan ikhtiar vertikal dan horizontal :). Meminta restu dan do’a dari orang
tua, bahagiakan orang tua, memperbanyak sedekah, menolong orang lain, dan
optimalkan ikhtiar untuk memenuhi persyaratannya (TOEFL, IPK, LoA, dll).
“Barangsiapa yang memudahkan urusan orang lain di dunia, maka Allah akan
memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.” Semoga tulisan ini bermanfaat dan
semoga Allah memudahkan urusan kita.
sources gambar :https://dianaayunindita.wordpress.com/2014/06/29/seleksi-interview-lgd-beasiswa-lpdp/
Share and Enjoy !
sources gambar :https://dianaayunindita.wordpress.com/2014/06/29/seleksi-interview-lgd-beasiswa-lpdp/
Share and Enjoy !
Sponsored Links
Loading...
loading...